Rumah Tropis Dalam Arsitektur

Salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam desain arsitektur, adalah kondisi iklim di mana karya arsitekur itu berada. Sebagai negara tropis, sejak jaman dahulu kala, nenek moyang bangsa Indonesia, telah menyesuaikan kondisi alam yang ada dengan hunian yang mereka tinggali. Hal ini dapat dilihat pada rumah-rumah adat yang tersebar di nusantara.

Sebagai negara tropis, rumah-rumah adat yang ada di Indonesia, memiliki ciri khas tertentu yang dibuat untuk menanggapi iklim yang ada di Indonesia. Ini dilakukan oleh nenek moyang kita, agar mereka dapat tinggal dengan aman dan nyaman. Selain itu bentuk rumah ini biasanya dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan masyarakat yang ada pada saat itu.

Kondisi di negara tropis, pada umumnya, memiliki suhu dan tingkat kelembaban tinggi. Selain itu di daerah tropis, jenis serangga dan hewan pengganggu kehidupan manusia juga terbilang lebih banyak jumlahnya.

Menurut Dr.RM.Sugiyatmo, ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam desain rumah tinggal yaitu :

1. Kenyamanan thermal, yaitu mengurangi aliran panas dan radiasi panas dari luar rumah ke dalam rumah. Hal ini bisa disiasati dengan meggunakan material dinding yang tahan panas, membuat rongga antara atap yang cukup tinggi, membuat atap reflektif, penggunaan warna terang untuk memantulkan cahaya, dan lain-lain
2. Aliran udara dalam bangunan , yaitu mengatur posisi bukaan dalam rumah untuk mengurangi kelembaban dalam rumah dan mengatur pertukaran udara dalam rumah. Bukaan ini bisa berupa pintu, jendela, dan ventilasi.
3. Radiasi panas, biasanya disebabkan oleh sinar matahari yang langsung mengenai bagian rumah. Oleh karena itu, biasanya diberikan alat-alat peneduh.

Oleh karena itu penting untuk mengatur posisi perlubangan cahaya pada rumah tropis.