Kamis, 12 Maret 2015

on
Tantangan terbesar dalam mewujudkan rumah impian kita, biasanya adalah ketersediaan anggaran untuk pembangunan rumah itu sendiri. Terkadang kita telah memiliki tanah yang cocok, namun terbentur pada besarnya biaya konstruksi pembangunan rumah. Akhirnya tanah yang kita rencanakan untuk membangun rumah itu, akhirnya terbengkalai. Sementara kita tetap harus mengeluarkan biaya untuk PBB dan perawatan tanah itu sendiri. 
Sebenarnya, biaya pembangunan rumah itu sangat fleksibel. Rumah dengan luasan yang sama, bisa memiliki anggaran yang jauh berbeda. hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya faktor material yang digunakan, kemampuan pelaksana pembangunan, cuaca, pengurusan ijin, pengaruh konsisten terhadap desain, pengendalian keinginan terhadap kebutuhan owner dan yang terutama adalah faktor desain rumah itu sendiri.
Semakin mahal material yang dipilih, anggaran semakin banyak. Semakin rendah kemampuan dan keahlian pelaksana pembangunan, maka anggaran semakin membengkak karena banyak bongkar pasang dan waktu pelaksanaan semakin lama. Pelaksana harus memiliki time schedule yang jelas sehingga target pembangunan bisa dikontrol. Apalagi jika owner berbelanja material sendiri, karena target pekerjaan harus disesuaikan dengan material yang tersedia. Saat pembangunan pada musim hujan, biasanya juga memperbesar anggaran. Owner rumah yang keinginannya selalu berubah dari desain awal, juga memakan biaya banyak, karena akan terjadi bongkar pasang dan memakan banyak waktu. Pelaksanaan pembangunan yang ijinnya belum rampung, biasanya juga menyebabkan keterlambatan. Setiap keterlambatan/penambahan waktu dalam pembangunan rumah, identik dengan penambahan biaya pembangunan.


Yang terpenting dari semua itu sebenarnya adalah kematangan perencanaan. Desain yang telah matang dan terkoordinasi dengan baik biasanya akan sangat menghemat biaya pembangunan. Komunikasi  intensif antara owner dengan arsitek/perencana rumah adalah mutlak. Transparansi biaya harus dilaakukan sejak awal, agar arsitek tahu persis keinginan/selera, habit/perilaku dan kemampuan owner. Arsitek juga harus tahu lokasi dan segala hal yang ada di sekitar lokasi pembangunan. Tidak hanya data tanah, namun termasuk didalamnya kebiasaan lingkungan dimana rumah akan dibangun, kondisi drainase, iklim, peraturan setempat, dll. Dengan semakin lengkapnya informasi yang diperoleh arsitek/perencana, desain biasanya semakin matang. Seandainya dana kurang, arsitek bisa menyarankan penggunaan material bangunan alternatif atau menggunakan sistem rumah tumbuh atau menyederhanakan bentuk struktur dan tampilan agar biaya pembangunan rumah lebih murah. Banyak cara yang bisa dilakukan arsitek untuk mengurangi biaya pembangunan rumah. Semua hal ini dilakukan tanpa mengorbankan keselamatan, keamanan, estetika dan keinginan owner. Dengan konsistensi owner, kematangan desain dan pemilihan pelaksana yang tepat, maka rumah yang dibangun dengan biaya yang hemat, bisa terwujud nyata.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar anda disini

LINTAS DIMENSI melayani jasa desain dan perhitungan anggaran bangunan (rumah) secara online dengan anggaran yang terbatas. dengan pengalaman team lebih dari 10 tahun, kami dapat membantu anda mewujudkan impian memiliki rumah impian anda. Info lebih lanjut Klik Disini